Program adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.
Bahasa pemrograman merupakan prosedur/ tata cara penulisan program. Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yaitu sintax dan semantik.
Sintax adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan
Semantik adalah aturan-aturan untuk menyatakan suatu arti.
Pemrograman adalah proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman.
Pemrograman terstruktur merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program yang memiliki rancang bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh siapa saja.
a) Mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar;
b) Memiliki algoritma pemecahan masalah yang bersifat sederhana, standar dan efektif dalam memecahkan masalah;
c) Teknik penulisan program memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami;
d) Program semata-mata terdiri dan tiga struktur dasar, yaitu sequence structure, looping structure dan selection structure,
e) Menghindari penggunaan instruksi GOTO (peralihan proses tanpa syarat tertentu) yang menjadikan program tidak terstruktur dengan baik;
f) Membutuhkan biaya testing yang rendah;
g) Memiliki dokumentasi yang baik;
h) Membutuhkan biaya perawatan dan pengembangan yang rendah.
Standar Program yang Baik :
a) Pemecahan masalah,
Teknik Top-Down merupakan teknik pemecahan masalah yang paling umum digunakan. Pada teknik ini, suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Dan kelompok masalah yang kecil tersebut dianalisis. Apabila dimungkinkan maka masalah tersebut akan dipilah lagi menjadi subbagian dan setelah itu mulai disusun langkah-langkah untuk menyelesaikannya secara detail.
Teknik Bottom-Up merupakan teknik pemecahan masalah yang mulai ditinggalkan, karena sulit untuk melakukan standarisasi proses dan prosedur-prosedur yang sudah terbentuk yang akan digabungkan. Pada teknik ini, bila ada masalah yang kompleks, maka pemecahan masalah dilakukan dengan menggabungkan prosedur-prosedur yang ada menjadi satu kesatuan program guna menyelesaikan masalah tersebut.
Setelah memilih teknik pemecahan masalah yang akan digunakan, pemrogram akan mulai menyusun langkah-langkah untuk memecahkan masalah secara detail yang disebut algoritma.
Algoritma berasal dan kata algoris dan ritmis; yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja’far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku Al-Jabr Wa-al Muqabla.
Dalam bidang pemrograman, algoritma didefinisikan sebagai suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dan serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara sistematis yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan komputer.
Gambar : Diagram hubungan masalah, algoritma dan solusi
Ciri-ciri Algoritma pemrograman yang baik :
1. Memiliki logika perhitungan/ metode yang tepat dalam memecahkan masalah,
2. Menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat,
3. Ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi sehingga tidak menimbulkan arti ganda,
4. Ditulis dengan format yang mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman,
5. Semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas,
6. Semua proses harus selalu berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan.
b) Penyusunan program
Standar/ Kriteria Penyusunan Program :
- Kebenaran logika dan penulisan
Perhitungan rumus-rumus yang tepat sehingga hasilnya dapat dipercaya.
- Waktu minimum untuk penulisan program
- Kecepatan maksimum eksekusi program
Hal itu tergantung kepada bahasa pemrograman yang digunakan (basis interpreter atau compiler), algoritma yang disusun/ struktur program, teknik pemrograman yang diterapkan dan perangkat keras yang dipakai untuk mengoperasikannya.
- Ekspresi penggunaan memori
Pemborosan memory menyebabkan eksekusi berjalan lambat.
Untuk dapat meminimumkan penggunaan memori, maka perlu diperhatikan :
a. Penggunaan tipe data yang cocok untuk kebutuhan pemrograman
b. Hindarilah penggunaan yang berulang-ulang terhadap variabel berindeks
- Kemudahan merawat dan mengembangkan program
Program hendaknya memiliki struktur pemrograman yang baik, struktur data yang jelas dan dilengkapi dengan dokumentasi sehingga mudah untuk dipahami, diuji dan dikembangkan.
- User friendly
Program yang disusun harus memiliki fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi pemakai untuk mengoperasikannya, misalnya dengan penambahan fasilitas on line help guna memberi penjelasan jika terjadi kesulitan, menu pilihan, tampilan yang informatif, pesan-pesan yang sederhana dan singkat sehingga mudah untuk dipahami, dan sebagainya.
- Portability
Usahakan agar program yang disusun dapat dioperasikan dengan berbagai jenis sistem operasi dan perangkat keras yang berbeda, sehingga fleksibel untuk digunakan.
- Pemrograman Modular
Pada teknik top down; masalah yang besar dan kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Kelompok masalah yang kecil itu disebut modul dan teknik pemrograman terstruktur yang digunakan untuk mengimplementasikan langkah-langkah pemecahan masalah pada kelompok masalah yang kecil tersebut dikenal dengan sebutan teknik pemrograman modular; Namun setelah masing-masing modul disusun maka harus dibuat suatu sistem untuk mengintegrasikannya sehingga menjadi satu kesatuan program yang lengkap.
Modul program adalah sekumpulan instruksi yang memiliki operasi-operasi dan data yang didefinisikan; memiliki struktur internal yang tidak tergantung pada subprogram yang lain, dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang akan dieksekusi secara berulang-ulang.
c) Perawatan program,
Faktor-faktor yang memudahkan dalam merawat dan mengembangkan program :
1) Dokumentasi
Secara umum dokumentasi merupakan catatan dan setiap langkah pekerjaan membuat program yang dilakukan dan awal hingga akhir. Dokumentasi ini penting guna melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan, maupun untuk pengembangannya. Dokumentasi yang baik akan memberikan informasi yang cukup memadai sehingga orang lain akan dapat mengerti dan memahami alur logika program.
2) Penulisan Instruksi
Agar memudahkan proses perawatan program, sebaiknya penulisan program dilakukan sebagai berikut :
· Tulis satu instruksi pada satu bans program
· Pisahkan modul-modul atau kelompok instruksi dengan memberikan spasi beberapa baris untuk mempermudah pembacaan
· Bedakan bentuk huruf dalam penulisan program, di mana instruksi ditulis dengan huruf kapital, sedangkan komentar atau variabel dalam huruf kecil
· Berikanlah tabulasi yang berbeda untuk penulisan instruksi-instruksi yang berada dalam kalang (loop) atau struktur kondisional.
· Hindarilah penggunaan konstanta dalam penulisan rumus, jika konstanta tersebut mungkin akan berubah-ubah
· Lakukan pembatasan jumlah baris instruksi setiap modulnya, misalnya 50 - 75 bans instruksi per modul, sehingga tidak terlalu panjang.
d) Standar prosedur.
Dalam menyusun suatu program, seorang pemrogram memiliki kebebasan untuk menuangkan ide ide/gag asan-gagasan yang merupakan tahap-tahap penyelesaian masalah, tetapi sebaiknya pemrogram menggunakan prosedur-prosedur yang standar yang telah dikenal banyak orang dan teruji kebenarannya.
Penggunaan prosedur yang standar akan memudahkan bagi pengembang sistem/ program dalam mengembangkan sistem/ program tersebut bila prosedur prosedur tersebut sudah umum digunakan.
Struktur Program
Dalam teknik pemrograman terstruktur, dikenal tiga buah struktur program utama, yaitu:
a) Struktur Urut (Sequence Structure)
Struktur program di mana proses eksekusinya dilakukan secara unit instruksi demi instruksi disebut sequence structure.
b) Structur Perulangan (Repetitive Structure)
Struktur program di mana dalam proses eksekusinya program melakukan perulangan dan suatu blok instruksi bila suatu kondisi dipenuhi, disebut strukur perulangan atau repetitive structure atau proses perulangan.
c) Struktur Keputusan (Selection Structure)
Struktur program di mana dalam proses eksekusinya program melakukan proses pengujian untuk mengambil suatu keputusan guna mengeksekusi suatu blok instruksi disebut struktur keputusan atau proses pengujian. Pengujian kondisi dilakukan untuk memilih salah satu dan beberapa alternatif yang tersedia.
Menulis Program
Pemrogram amatir biasanya hanya menghasilkan program yang relatif hanya untuk memecahkan masalah-masalah kecil.
Pemrogram profesional memiliki kemampuan untuk menyusun program untuk memecahkan masalah-masalah yang besar dan rumit.
Pemrogram adalah orang yang bekerja menyusun suatu program. Untuk menghasilkan program yang baik dibutuhkan pemrogram yang baik dan berkualitas pula.
Kriteria pemrogram yang baik adalah:
a) Mampu menyusun pemecahan masalah yang baik,
b) Menguasai bahasa pemrograman dengan baik,
c) Mampu menulis program dengan teknik yang baik,
d) Mampu menyusun program yang baik,
e) Dapat bekerja sama dalam suatu tim kerja.
f) Dapat bekerja secara efisien dan tepat waktu.
0 komentar:
Posting Komentar